SUNGKAWANG, CARIKABAR. ID - Konferensi Kota Toleran (KKT) 2025 yang digelar selama dua hari (15-16 November) resmi ditutup oleh Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie di hotel Swissbell Inn Kawasan Jl. Alianyang Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Dalam sambutan penutupannya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada seluruh delegasi peserta KKT I yang hadir dari berbagai Kota di Indonesia. Yang telah begitu antusias mengikuti kegiatan dan melahirkan beberapa point rekomendasi yang akan dijalankan sesuai kebutuhan daerah masing-masing.
“Kami bukanlah daerah Kota yang terbaik, angka memang penting, tapi yang jauh lebih penting adalah bagaiman komitmen kita bersama agar nilai-nilai toleransi, kesetaraan, kemanusiaan menjadi bagian prioritas dan landasan kita dalam membangun masyarakat dan daerah kita masing-masing, ungkap Walikota dua periode ini.
Direktur Setara Institute Halili Hasan selaku penyelenggara kegiatan, bahwa KKT I 2025 ini kami tidak membayangkan mendapat respon yang sangat luar biasa dari pemerintah dan FKUB didaerah. Ini menjadi modal penting bagi kita semua, bahwa prinsipnya kita punya visi dan tujuan yang sama, bagaimana kita jaga Indonesia dimana masyarakat hidup secara berdampingan penuh kesetaraan, yang dominan tidak bertindak superior, dan minoritas tidak mendapatkan diskriminasi.
Diakhir sesi Forum Konferensi dilakukan penandatangan deklarasi komitmen harmoni kebersamaan dalam bhinneka tunggal ika dari peserta yang diawali pembacaan naskah deklarasi oleh Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie selaku tuan rumah.
Ketua FKUB Kota Manado Pdt. Handrie Dengah, M.Th di dampingi Kabid Ekososbud, Agama & Ormas Badan Kesbangpol Manado Harter Nelwan, SE, M.Ec.Dev turut menandatangi komitmen harmoni di saksikan Walikota Singkawang dan Direktur Setara Institute.

0 $type={blogger}: